MODEL BISNIS
Nama kelompok :
1. Puri Risma (51415046)
2. Sari Widya (51415055)
3. Septian (51415056)
PENDAHULUAN
Model bisnis dan e-commerce sekilas keduanya tidak ada perbedaan, tetapi dewasa ini sudah banyak yang membedakannya. E-business lebih luas dari pada e-commerce. Ruang lingkup e-business tidak hanya terbatas pada jual beli melalui situs internet, tetapi e-business lebih berbicara tentang model bisnis (business model) atau struktur bisnis apa yang paling cocok bagi suatu perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Perbedaan antara model bisnis lama dengan yang sekarang yaitu model bisnis lama lebih cenderung kedalam industri sedang model bisnis baru lebih dikenal dengan era informasi yang tidak memerlukan banyak model besar karena sekarang ini situs-situs penyedia informasi sudah banyak.
Perkembangan sistem informasi saat ini sangatlah pesat, saat ini banyak pebisnis yang memilih bisnis dengan memanfaatkan kecangihan teknologi yang sudah ada karena dinilai keuntungannya yang sangat besar. Contoh perusahaan yang memanfaatkan era ekonomi teknologi dan informasi adalah bisnis STAR-UP, dimana bisnis tersebut menyediakan pelayanan yang tidak dimiliki oleh bisnis konvensional. Indonesia merupakan salah satu negara yang perdagangannya berhubungan dengan negara maju, maka dari itu Indonesia harus cepat beradaptasi dan mengikuti kemajuan teknologi yang ada saat ini agartidak kalah dengan negara maju lainnya.
Saat ini perkembangan bisnis yang memanfaatkan internet sangatlah cepat, perusahaan menggunakan cara tersebut agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Kebanyakan pola hidup konsumen saat ini adalah di depan layar gedget dan malas untuk bepergian membeli sesuatu, mereka lebih suka dengan pembelian secara elektronik. Konsumen yang seperti itu tentunya tidak dapat dijangkau oleh pebisnis yang menggunakan cara tradisional.
PEMBAHASAN
1. PARADIGMA BARU
Dengan mengembangkan model bisnis, sekarang kita dapat menggambarkan struktur dari bisnis, apa yang dijual, bagaimana manusia – manusia berinteraksi di dalam bisnis dan sebagainya. Dengan memfokuskan pada model tersebut maka masing-masing bisnis dapat digambarkan. Di era sekarang ini, bisnis dengan model konvensional akan berganti dengan bisnis model baru yang memanfaatkan teknologi.
Dengan berkembangnya teknologi multimedia, internet dan jaringan global, memudahkan organisasi untuk membangun model-model bisnis yang baru atau mendefinisikan ulang model-model yang lama. Dengan teknologi baru maka akan memungkinkan untuk membangun channel yang fleksibel yang dihubungkan ke pemasok untuk pengadaan barang atau dihubungkan pada pelanggan untuk pemesanan barang dan jasa.
2. TIPOLOGI MODEL – MODEL BISNIS
Tipologi model e – business menurut Tapscott et al (2000) sebagi berikut :
- Agora adalah suatu e – business yang merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Misalnya e-bay.com
- Aggregasi (aggregation) adalah e – business yang menggabungkan (aggregasi) beberapa pemasok ke dalam salah satu buah toko online yang nyaman. Misalnya amazon.com
- Analiansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan tertentu.
- Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikkal yang menambah nilai ke input berikutnya.
- Jaringan distribusi (distributive network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan daripada memproduksi dan membeli barang – barang, jasa dan informasi. Misalnya UPS.
Pengelompokan lainnya dari model e – business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi, yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business). Empat model yang tersedia untuk B2B adalah yaitu :
1. Toko Online (online store), pasar (marketplaces) dan jasa – jasa.
Toko online, pasar dan jasa menyediakan hamper semua kebutuhan bahan yang dapat dipilih dan dibeli lewat web. Toko online mengambil barang – barang dari produsen dan menjualnya lewat internet. Barang – barang yang tersedia dari komputer, majalah, pakaian, peralatan kantor, jam, musik, video, elektronik, mainan, obat, alat kecantikan, makanan dan sampai ke mobil.
2. Penyedia Isi (content providers)
Penyedia isi biasanya adalah produsen dan sekaligus penjual barang tertentu yang diproduksinya lewat internet.
3. Pengumpulan isi atau pengagregasi isi (content aggregators) dan portal
Pengumpulan – pengumpulan (aggregators) merupakan distributor yang mengumpulkan banyak penjual dan memberikan informasi barang dan jasa dari penjual – penjual secara online. Pembeli dapat membeli secara online karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs web penjual.
Perbedaan antara pengumpulan (aggregator) dan tempat pasar (marketplace) adalah terletak pada proses penjualannya. Pengumpulan (aggregator) tidak melakukan proses penjualan, hanya melakukan proses order penjualan saja.
Portal adalah perusahaan yang menyediakan pintu gerbang (gateway) yang menawarkan akses ke bermacam – macam isi, produk, jasa dan solusi melalui jaringan multi kanal secara online.
4. Penyedia infrastruktur (infrastructure providers)
Saat ini banyak perusahaan yang masuk ke dalam industry teknologi tinggi atau yang terkenal dengan nama perusahaan – perusahaan high-tech industry. Perusahaan – perusahaan ini membangun, menyediakan, dan menjual insfrastruktur teknologi jaringan.
3. PERUBAHAN MODEL BISNIS
E – business akan menyebabkan dan memicu perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e – business membutuhkan pemikiran ulang dan perancangan ulang dari model – model bisnis yang baru. Di dunia bisnis saat ini yang satu bisnis terkait dengan bisnis lain di rantai nilai industri, jika salah satu entitas di rantai nilai melakukan bisnis ssecara elektronik, perusahaan – peruahaan diatas dan dibawah rantai nilai entitas ini harus menyesuaikannya dengan melakukan bisnis juga secara elektronik jika tidak ingin mengambil risiko diganti dengan atau dikeluarkannya dari rantai nilainya.
4. PENGERTIAN NILAI
Untuk dapat menyediakan kebutuhan – kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai – nilai berupa pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya.
Nilai – nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan layanan
Kecepatan layanan adalah respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap kebutuhan – kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang visioner melekatkan kecepatan pelayanan ini dalam produk dan jasa yang dijualnya.
2. Nyaman
Pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja (one step shopping). Pelanggan yang kebutuhan – kebutuhannya harus dipenuhi berkali – kali belanja di waktu yang berbeda atau di tempat – tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan merasa nayman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali belanja. Ini berarti pelanggan menuntut integrasi yang baik sepanjang rantai nilai.
3. Personalisasi
Pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan kebutuhan – kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain.
4. Harga
Harga produk dan jasa adalah relative. Harga yang ditawarkan harus masuk akal. Harga harus dihubungkan dengan kebutuhan – kebutuhan akhir yang diterima pelanggan dan dapat bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing – pesaingnya.
Perusahaan e – business dapat mempercepat inovasi nilai (value innovation) disepanjang nilai dimensi jasa, yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi dan harga. Pelanggan sekarang menghadapi banyak produk yang semacam dengan opsi – opsi pilihan yang banyak, dengan harga – harga yang berbeda. Karena kurangnya waktu yang tersedia, pelanggan akan mencari dengan usaha yang paling minimal produk yang termurah, yang paling terkenal dengan kualitas terbaik.
TREN KE DEPAN
Sesuatu selalu berubah dari waktu kewaktu . mengidentifikasikan tren kedepan dengan akurat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan , memahami tren bermanfaat bagi perusahaan untuk memahami perilaku pelanggann, mengurangi ketidakpastian masa depan dan dapatmengidentifikasi kesempatan-kesempatan.
PERKEMBANGAN MODEL-MODEL BISNIS
Perkembangan dari model bisnis secara elektronik terlihat dari perubahan kanal elektronikknya . suatu kanal e didefinisikan sebagai rantai hubungan antara perusahaan dengan entetitas lainnya , yaitu pemasok,pelanggan dan perusahaan –perusahaan lainnya. Perkembangan model bisnis yang merubah bentuk dari e-channel dapat melewati 4 macam perkembangan yaitu :
1. Perbaikan kanal
2. Penambahan kanal
3. Perpanjangan kanal
4. Pemadatan kanal
Kesimpulan :
Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang atau masa kini jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama atau yang lebih dikenal dengan ekonomi industry lebih cenderung kedalam industry. sedangkan dengan Model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
Dengan menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business)kedalam lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.
1. Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
2. Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3. Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4. Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar