Kamis, 22 November 2018

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN


SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN





Nama Kelompok :
1.     Puri Risma      (51415046)
2.     Sari Widya      (51415055)
3.     Septian            (51415056)


PENDAHULUAN
            Manajer akan membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. dalam penyelesaian masalah tersebut dapat dicapai melalui empat tahapan dasar dan dengan mempergunakan kerangka berpikir. Manajer dapat melihat sistem secara keseluruhan dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah. Terdapat empat elemen dasar dalam proses pemecahan masalah yaitu standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Pemilihan alternatif terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja, dan juga sangat penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
            Masalah memiliki struktur yang bergam, dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram. DSS atau Decision Support System awalnya diajukan pada masalah-maslah yang setengah terstruktur. Laporan dan output dari model matematika adalah merupakan output DSS yang pertama. Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara dan penggunaanya disebut simulasi. Alat yang baik untuk membuat model matematika adalah lembar kerja elektronik (spread sheet)
            DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer dengan cara menambahkan basis pengetahuan danmesin inferensi. Apabila DSS ditambah Groupware maka DSS tersebut akan menjadi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok (Group Decision Support System – GDS).
PEMBAHASAN
·       PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pemecahan masalah (Problem Solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau yang dapat memberikan manfaat.
            Dalam suatu proses penyelesaian masalah seorang manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (Decision Making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Suatu tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan suatu masalah saja disebut keputusan (decision)
MEMBANGUN KONSEP
·       Elemen Proses Pemecahan Masalah
Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam pemecahan masalah.
      Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar tersebut menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai sistem tersebut selain situasi yang diinginkan manajer harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state), apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini.
      Kriteria solusi (solution criterion) adalah perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang dinginkan atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasikan solusi alternatif, yang selalu ada. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya. Dalam mengevaluasi harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, batasan tersebut bisa berasal dari internal maupun lingkungan.
§  Batasan internal (internal constraint) berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di dalam perusahaan.
§  Batasan Lingkungan (environmental constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari dan luar perusahaan.

Herry Mintzberg seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan.
·                  Analisis –Evaluasi pilihan-pilihan secara sistematis dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebutpada tujuan organisasi.
·                  Penilaian –Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
·                  Penawaran –Negoisasi antara beberapa manajer.
·       Permasalahan Versus Gejala
Jika tidak mengenali perbedaan antara masalah dengan gejala mungkin akan menghabiskan uang dan waktu untuk menangani sesuatu yang sebenarnya bukan masalah. Gejala merupakan suatu kondisi yang di hasilkan masalah. Seringkali gejala lebih mudah terlihat oleh manajer dibanding masalah. Gejala tidak menjelaskan apa yangsesungguhnya terjadi secara keseluruhan.
·       Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai beberapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer.
·              Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah.
·              Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
·              Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan beberapa yang tidak dapat dipahami.

·       jenis keputusan
§  Keputusan terprogram adalah keputusan yang berulang dan rutin yang diambil mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Masalah yang dipecahkan adalah masalah yang tidak dianggap sebagai sesuatu yang baru
§  Keputusan tidak terprogram keputusan yang tidak terstruktur dan tidak berurutan, diambil untuk menangani masalah-masalah tidak tersrtuktur

·       Model DSS
Decision Support Systems atau DSS digunakan untuk membantu seorang manajer suatu departemen dalam dalammemecahkan suatu masalah yang spesifik. Sistem ini adalah sistem yang memerlukan kerjasama antara seorang manajer dan komputer sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Bagian terstruktur dikerjakan komputer dan bagian yang tidak terstruktur dikerjakan oleh manajer.
PEMODELAN MATEMATIKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Modl mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut entitas.  Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan.
·       Jenis Model
Ada empat jenis model yaitu :
-        Model Fisik
Model Fisik  merupakan gambaran tiga dimensi identitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
-        Model Naratif
Model Naratif merupakan salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari, yang menggambarkan entitas dengan kata – kata yang terucap maupun tertulis.
-        Model Grafis  
Model Grafis merupakan menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, symbol, atau bentuk.
-        Model Matematis
Model Matematis merupakan setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis. Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan  untuk menghitung EOQ.
·       Penggunaan Model
Empat  jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi serta model  matematis memiliki kemampuan prediktif :
-        Memberikan pegertian
-        Memfasilitasi komunikasi
-        Memprediksi masa depan
·       Kelas Model Matematis
Model matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimasi.
·       Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi. Simulasi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.
·       Teknik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model menghasilkan solusiyang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel – variabel keputusan.
·       Format Output Simulasi
Melibatkan semua elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output yang baik.  
·       Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggnakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari :
-        Harga produk
-        Jumlah investasi pabrik yag dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk.
-        Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung.
-        Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan.  
·       Input Model
Beberapa elemen berhubungan dengan perusahaan kapasitas pabrik, jumlah unit yang diproduksi, nilai nominal bahan baku, dan seterusnya.
·       Output Model
Para eksekutif mempelajari angka ini dan membuat keputusan untuk digunakan. Keputusan ini dimasukkan dan simulasi diulangi. Proses ini berlanjut hingga keempat kuartal telah dimasukkan. 
·       Kelebihan dan Kelemahan  Model
Manajer mengguakan model matematis bisa mendapatkan manfaat melalui hal – hal sebagai berikut :
-        Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar.
-        Kecepatan proses simulasi memungkinkan jumlah besar alternatif dapat keputusan dalam waktu yang singkat.
-        Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain.
-        Model tidak semahal upaya uji coba. 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Fakta umum bahwa para manajer yang memecahkan masalah sendirian. Berbagai komite, tim proyek, dan satuan tugas yang ada dibanyak perusahaan manajer merupakan contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah.
·       Konsep GDSS
Sisten pendukung pengambilan keputusan kelompok merupakan sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas atau mencapai tujuan yang sama dan memberikan antar muka untuk digunakan bersama.
·       Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
KESIMPULAN
Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses menyelesaikan suatu masalah. Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberikan kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektitas dan efisien.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standard an informasi masing – masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik dapat dicapai melalui analsis, penilaian, atau penawaran.
Terdapat empat jenis model : fisik, narasi, grafis, dan matematis. Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model matematis juga dapat memprediksi masa depan. Model matematis dapat berbentuk statis ataupun dinamis, probabilistik atau deteriministik, dan optimisasi atau suboptimasasi. Terkadang menggunakan model disebut simulasi, dan tindakan ini mengharuskan manajer untuk memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan.
Kecerdasan buatan telah diaplikasikan dalam dunia bisnis melalui sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetic, dan agen cerdas. Sistem ini membutuhkan basis pengetahuan, yang sering kali terdiri atas jaringan peraturan, dan mesin inferensi yang dapat menganalisis basis pengetahuan dan mengaitkan nilai dengan solusi yang disebut dengan variabel.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok memfasilitasi pemecahan masalah dengan cara memberikan lingkungan yang kondusif, yang dapat dicapai dengan ruang keputusan, jaringan wilayah lokal, sesi legislative, dan komferensi yang dimediasi komputer. DSS adalah cara yang sesuai untuk menutup  pembahasan tentang SIM. DSS ditujukan untuk memperbaiki focus upaya – upaya SIM dan telah menjadi aplikasi komputer baru untuk pendukung pemecahan masalah. 

REKOMENDASI MANAJERIAL
1.     Hendaknya para mnajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian suatu masalah.
2.     Hendaknya manajer memberi kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.
3.     Dalam menyelesaikan masalah hendaknya para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya.
4.     Hendaknya manajer menggunakan DSS dalam menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
5.     Perlu adanya pengembangan yang up to date karena ketrbatasan sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan pprogram yang di tanamkan, tidak dengan hal yang tidak terduga seperti manusia.
6.     Dalam mencari keputusan atau mengambil keputusan yang baik manajer perlu mengidentifikasi tiga pendekatan yaitu analisis, penilaian dan penawaran.
7.     Dengan membuat konsep yang tepat sesuai harapan maka dapat menghasilkan suatu sistem pendukung pengambilan keputusan yang mampu membantu memecahkan masalah dan menjadi solusi.

Referensi :
Mcleod, Reymond : George P Schell. (2008), Management Information System – Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar