Kamis, 15 November 2018

“IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”


“IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”





Nama Kelompok :
1.    Puri Risma A         (51415046)
2.    Sari Widya             (51415055)
3.    Septian Lianto        (51415056)




PENDAHULUAN
            Perilaku masing – masing individu diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Di banyak negara telah menerapkan undang – undang mengenai komputer untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mnedapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Negara yang mnegeluarkan undang – undang tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang lebih maju dibandingkan yang lain, yang dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia adalah hukum.
            Suatu perusahaan memiliki tanggungjawab serta kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh semua karyawannya. Budaya tersebut didukung oleh kredo perusahaan dan program – program etika.
            Masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer maka dari itu etika berkomputer sangat penting. Kemampuan komputer untuk memprogram komputer untuk melakukan apa saja, komputer dapat mengubah kehidupan sehari – hari hal itu merupakan fitur – fitur yang mengkhawarkan masyarakat. Penggunaan komputer, privasi, akurasi, property, dan akses merupakan empat hak dasar yang dimiliki oleh masyarakat.
            Terdapat tiga jenis audit yang dapat dilakukan auditor internal agar dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis, sistem informasi. Asosiasi professional telah menentukan kodeeksekutif n beragam mata kuliah mengenai etika tersedia di berbagai perguruan tinggi, program professional dan institusi pendidikan swasta. CIO memainkan peranan penting dalam praktik etika komputer sebuah perusahaan. CIO menjaga agar perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya.

PEMBAHASAN
MORAL, ETIKA DAN HUKUM
·       Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan  seperangkat aturan. Perilaku moral telah diajarkan kepada diri setiap individu sejak dini. Tidak semua masyarakat di dunia mengikuti seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan diantara semuanya. Landasan dasar perilaku sosial adalah “melakukan apa yang secara benar”.
·       Etika
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk kedalam seseorang atau masyarakat. Etika bisa menjadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. Keragaman di bidang komputer tersebut dapat dilihat dalam bentuk piranti lunak bajakan yang dijual atau digunakan secara illegal.   
·       Hukum
Hukum adalah peratura perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya.
KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
            Pendapat yang dipegang secara luas di dunia adalah bahwa bisnis merupakan cerminan dari pemimpinnya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika.
§  Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuk setiap  karyawan. Untuk dapat mencapai implementasi tersebut melalui tiga tingkat yaitu dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah ddisesuaikan. 
§  Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk melaksanakan program etika perusahaan. Kode etik dalam perussahaan menggambarkan perilaku – perilaku tertentu yang diharapkan dilaksankan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain dan dengan elemen – elemen lingkunagn perusahaan.
ALASAN DIBALIK ETIKA KOMPUTER
Etika komputer (computer ethis) sebagai anlisis sifat dan dampak soisal teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan – kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi secara etis.
·       Alasan Pentingnya Etika Komputer
Menurut James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer :
-        Kelenturan secara Logis
Moor mengartikan kelenturan secara logis adalah sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan apa yang kita lakukan.
-        Faktor Transformasi
Alasan etika komputer didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis.
-        Fakta ketidaktampakan
Disini atas minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidaktampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai – nilai pemrograman yang tidak tampak, perhitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak.  
·       Hak sosial dan komputer
Masyarakat mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer.
·       Hak privasi
Meurut Louis Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat memperkenalkan “hak agar dibiarkan sendiri”. Mason  merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal yaitu yang pertama adalah meningkatnya kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. Lalu yang kedua adalah meningkatnya nilai formasi dalam proses pengambilan keputusan.
·       Hak untuk mendapatkan keakuratan
Pada potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.
·       Hak kepemilikan
Disini membahas mengenai hak kepemilikan intelektual, program komputer. Vendor piranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Saat ini piranti lunak dilindungi oleh hak cipta atau hukum ppaten. 
·       Hak mendapatkan akses
Disini basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan.
AUDIT INFORMASI
Audit Eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi. Perusahaan – perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor) yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggungjawab yang luas.
·       Pentingnya objektivitas
Mereka beroperasi secara independen terhadap unit – unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam  perusahaan.
·       Jenis Aktivitas Audit
Ada empat jenis dasar aktivitas audit internal :
-        Audit financial
Memverifikasi catatan – catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan auditor eksternal.
-        Audit operasional
Audit tidak dilaksankan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas prosedur.
-        Audit berkelanjutan
Audit disini sama dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus menerus.
-        Desain sistem pengendalian internal 
Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada. Namun, auditor tidak harus menunggu sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi sistem tersebut.
·       Sistem Audit Internal
Pada sistem informasi finansial yang diilustrasikan, subsistem audit internal merupakan salah satu subsistem input. Melibatkan auditor internal dalam tim perancangan sistem merupakan satu langkah yang baik untuk mendapatkan sistem informasi yang terkendali dengan baik, dan sistem tersebut merupakan langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen informasi guna mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika.
Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.


Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dimuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktekkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat.
Keharusan Moral Umum.
Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan kerahasiaan).
Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik.
Hal ini berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas.
Keharusan Kepemimpinan Organisasi.
Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para pengguna.
Kepatuhan terhadap Kode Etik.
 Di sini, anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk kode etik.
Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan computer - moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal. Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer.

Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode etik ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1. Masyarakat
2. Kien dan atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri Sendiri
Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian (Masyarakat, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri.
Pendidikan Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.
  Mata Kuliah di Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus ditawarkan institusi pendidikan.
  Program Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika.
  Program Edukasi Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika.
Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industry, dan program professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial
 KESIMPULAN
Moral adalah tradisi informal perilaku baij, yang tetap konstan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.  Etika adalah kepercayaan, standar, dab teladan yang ditunjukan sebagau panduan untuk individu masyarakat. Etika bervariasi dari satu masyarakat ke masyarajat lain. Hukum adalah peraturan formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana terdapat hukuman jika tidak dipatuhi. Hukum komputer di Amerika serikat telah direrapkan untuk mengatasi hal-hal seperti hak dan pembatasan atas data, privasi, kejahatan komputer, dan peranti lunak. Masyarakat mengharapkan komouter untuk digunakan secara etis karena tiga alasan. Kelenturan logis berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir semua hal. Faktor transformasi menyadari bahwa komputer dapat melakukan perubahan-perubahan dramatis pada keseharian. Faktor ketidaktampakan mrngakui bahwa pemrosesan internal komputer tersembunyi dari pandangan kita. Pemrosesan internal dapat mencakup nilai-nilai pada program, perhitungan yang rumit dan kriminalitas komputer. Para auditor internal melakukan empat jenis aktivitas. Audit operasional memberikan verifikasi bahwa perubahan pada sistem tersebut memiliki pengendalian yang cukup, beroperasi secara efisien, dan mematuhi kebijakan perusahaan. Auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
REKOMENDASI MANAJERIAL
1.      Hendaknya perusahaan memperhatikan dengan benar mengenai moral, etika dan hukum dalam implikasi etis dari teknologi informasi.
2.     Hendaknya perusahaan menggunakan komputer secara etis dengan kelenturan logis, transformasi dan ketidaktampakan.
3.     Hendaknya perusahaan-perusahaan besar memiliki staf auditor internal yang dapat melapor kepada dewan direktur atau seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan kelebihan objektivitas.
4.     Hendaknya CIO dapat memberikan kontribusi besar kepada operasional perusahaan yang etis dengan cara memahami prinsip-prinsip akuntansi, menjaga agar sistem pelaporan finansial efektif, mendidik para eksekutif perusahaan mengenai Sistem keuangan, memastikan bahwa alarm terpasang dalam sistem keuangan untuk memberitahu manajemen jika perusahaan melenceng dari jalurnya l, menjadi pelaku aktif dalam mengkomunikasikan informasi ke lingkungan mengenai sistem keuangan perusahaan, dan menjaga pengendalian pengeluaran TI secara ketat.
5.     Hendaknya CIO dapat meyakinkan agar CEO dan CFO memahami sistem informasi keuangan dan pengendalian yang ada di dalamnya.
6.      Hendaknya auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
Referensi :
Mcleod, Reymond : George P Schell. (2008), Management Information System - Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar