“IMPLIKASI
ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”
Nama Kelompok :
1. Puri
Risma A (51415046)
2. Sari
Widya (51415055)
3. Septian
Lianto (51415056)
PENDAHULUAN
Perilaku masing – masing individu
diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Di banyak negara telah menerapkan
undang – undang mengenai komputer untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak
mnedapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti
lunak. Negara yang mnegeluarkan undang – undang tersebut dapat dikatakan
sebagai negara yang lebih maju dibandingkan yang lain, yang dapat mempengaruhi
penggunaan komputer di tempat lain di dunia adalah hukum.
Suatu perusahaan memiliki
tanggungjawab serta kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti
oleh semua karyawannya. Budaya tersebut didukung oleh kredo perusahaan dan
program – program etika.
Masyarakat memiliki persepsi dan
ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer maka dari itu etika
berkomputer sangat penting. Kemampuan komputer untuk memprogram komputer untuk
melakukan apa saja, komputer dapat mengubah kehidupan sehari – hari hal itu
merupakan fitur – fitur yang mengkhawarkan masyarakat. Penggunaan komputer,
privasi, akurasi, property, dan akses merupakan empat hak dasar yang dimiliki
oleh masyarakat.
Terdapat tiga jenis audit yang dapat
dilakukan auditor internal agar dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis,
sistem informasi. Asosiasi professional telah menentukan kodeeksekutif n
beragam mata kuliah mengenai etika tersedia di berbagai perguruan tinggi,
program professional dan institusi pendidikan swasta. CIO memainkan peranan
penting dalam praktik etika komputer sebuah perusahaan. CIO menjaga agar
perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya.
PEMBAHASAN
MORAL,
ETIKA DAN HUKUM
·
Moral
Moral
adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral
adalah institusi sosial dengan sejarah dan
seperangkat aturan. Perilaku moral telah diajarkan kepada diri setiap
individu sejak dini. Tidak semua masyarakat di dunia mengikuti seperangkat
moral yang sama, terdapat kesamaan diantara semuanya. Landasan dasar perilaku
sosial adalah “melakukan apa yang secara benar”.
·
Etika
Etika
adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang
merasuk kedalam seseorang atau masyarakat. Etika bisa menjadi amat bervariasi
dari satu komunitas dengan yang lain. Keragaman di bidang komputer tersebut
dapat dilihat dalam bentuk piranti lunak bajakan yang dijual atau digunakan
secara illegal.
·
Hukum
Hukum
adalah peratura perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang,
seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya.
KEBUTUHAN
AKAN BUDAYA ETIKA
Pendapat yang dipegang secara luas
di dunia adalah bahwa bisnis merupakan cerminan dari pemimpinnya. Keterkaitan
antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika.
§ Bagaimana
Budaya Etika Diterapkan
Tugas
dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya
merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuk setiap karyawan. Untuk dapat mencapai implementasi
tersebut melalui tiga tingkat yaitu dalam bentuk kredo perusahaan, program
etika, dank ode perusahaan yang telah ddisesuaikan.
§ Meletakkan
Kredo, Program, dan Kode pada tempatnya
Kredo
perusahaan memberikan dasar untuk melaksanakan program etika perusahaan. Kode
etik dalam perussahaan menggambarkan perilaku – perilaku tertentu yang
diharapkan dilaksankan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara
satu dengan yang lain dan dengan elemen – elemen lingkunagn perusahaan.
ALASAN
DIBALIK ETIKA KOMPUTER
Etika komputer (computer ethis) sebagai anlisis
sifat dan dampak soisal teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari
kebijakan – kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi secara etis.
·
Alasan Pentingnya Etika
Komputer
Menurut
James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang
tinggi akan etika komputer :
-
Kelenturan secara Logis
Moor mengartikan
kelenturan secara logis adalah sebagai kemampuan untuk memprogram komputer
untuk melakukan apa yang kita lakukan.
-
Faktor Transformasi
Alasan etika
komputer didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita
mengerjakan sesuatu dengan drastis.
-
Fakta ketidaktampakan
Disini atas
minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang
komputer sebagai kotak hitam. Ketidaktampakan operasi internal ini memberikan
kesempatan terjadinya nilai – nilai pemrograman yang tidak tampak, perhitungan
rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak.
·
Hak sosial dan komputer
Masyarakat
mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis,
namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer.
·
Hak privasi
Meurut
Louis Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat memperkenalkan “hak agar dibiarkan
sendiri”. Mason merasa bahwa hak ini
terancam oleh dua hal yaitu yang pertama adalah meningkatnya kemampuan komputer
untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. Lalu yang kedua adalah meningkatnya
nilai formasi dalam proses pengambilan keputusan.
·
Hak untuk mendapatkan
keakuratan
Pada
potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem
berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan
sistem manual.
·
Hak kepemilikan
Disini
membahas mengenai hak kepemilikan intelektual, program komputer. Vendor piranti
lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui
undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Saat ini piranti
lunak dilindungi oleh hak cipta atau hukum ppaten.
·
Hak mendapatkan akses
Disini
basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk
masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang
disimpan di perpustakaan.
AUDIT
INFORMASI
Audit
Eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi
keakuratan catatan akuntansi. Perusahaan – perusahaan yang lebih besar memiliki
staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor) yang
melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki
tanggungjawab yang luas.
·
Pentingnya objektivitas
Mereka
beroperasi secara independen terhadap unit – unit bisnis perusahaan dan tidak
memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam perusahaan.
·
Jenis Aktivitas Audit
Ada
empat jenis dasar aktivitas audit internal :
-
Audit financial
Memverifikasi
catatan – catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan
auditor eksternal.
-
Audit operasional
Audit tidak
dilaksankan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi
efektivitas prosedur.
-
Audit berkelanjutan
Audit disini
sama dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus
menerus.
-
Desain sistem
pengendalian internal
Dalam audit
operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada.
Namun, auditor tidak harus menunggu sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi
sistem tersebut.
·
Sistem Audit Internal
Pada
sistem informasi finansial yang diilustrasikan, subsistem audit internal
merupakan salah satu subsistem input. Melibatkan auditor internal dalam tim
perancangan sistem merupakan satu langkah yang baik untuk mendapatkan sistem
informasi yang terkendali dengan baik, dan sistem tersebut merupakan langkah yang
baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen informasi guna
mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika.
Bantuan
dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi
untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan
dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti
apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.
Kode Etik
Association
for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah
organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik
dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang
diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional
Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional
Parctice) dimuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk
mengajarkan dan mempraktekkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan
prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik
dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat
ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan
pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian.
Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat.
Keharusan
Moral Umum.
Keharusan
ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat;
menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang
pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan
kerahasiaan).
Tanggung
Jawab Profesional yang Lebih Spesifik.
Hal ini
berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti
berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini.
Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum
mengenai computer juga dibahas.
Keharusan
Kepemimpinan Organisasi.
Sebagai
pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah
sumber daya computer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi
tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan
manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para pengguna.
Kepatuhan
terhadap Kode Etik.
Di sini, anggota ACM harus
mengindikasi dukungan untuk kode etik.
Kode ACM
membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan computer - moral,
hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal.
Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini
memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer.
Kode Etik
dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode etik
ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak
pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1.
Masyarakat
2. Kien dan
atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri
Sendiri
Lima dari
hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian
(Masyarakat, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk
dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri
sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri.
Pendidikan
Etika Komputer
Program
edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah
di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.
Mata Kuliah
di Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model
kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus
ditawarkan institusi pendidikan.
Program
Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association)
menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini,
seperti etika.
Program
Edukasi Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata
kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika.
Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap
mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industry, dan program
professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan
untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan
tuntutan sosial
KESIMPULAN
Moral
adalah tradisi informal perilaku baij, yang tetap konstan dari satu masyarakat
ke masyarakat lain. Etika adalah
kepercayaan, standar, dab teladan yang ditunjukan sebagau panduan untuk
individu masyarakat. Etika bervariasi dari satu masyarakat ke masyarajat lain.
Hukum adalah peraturan formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana terdapat
hukuman jika tidak dipatuhi. Hukum komputer di Amerika serikat telah direrapkan
untuk mengatasi hal-hal seperti hak dan pembatasan atas data, privasi,
kejahatan komputer, dan peranti lunak. Masyarakat mengharapkan komouter untuk
digunakan secara etis karena tiga alasan. Kelenturan logis berarti bahwa
komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir semua hal. Faktor transformasi
menyadari bahwa komputer dapat melakukan perubahan-perubahan dramatis pada
keseharian. Faktor ketidaktampakan mrngakui bahwa pemrosesan internal komputer
tersembunyi dari pandangan kita. Pemrosesan internal dapat mencakup nilai-nilai
pada program, perhitungan yang rumit dan kriminalitas komputer. Para auditor internal
melakukan empat jenis aktivitas. Audit operasional memberikan verifikasi bahwa
perubahan pada sistem tersebut memiliki pengendalian yang cukup, beroperasi
secara efisien, dan mematuhi kebijakan perusahaan. Auditor internal perusahaan
dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
REKOMENDASI
MANAJERIAL
1. Hendaknya perusahaan memperhatikan dengan
benar mengenai moral, etika dan hukum dalam implikasi etis dari teknologi
informasi.
2. Hendaknya
perusahaan menggunakan komputer secara etis dengan kelenturan logis,
transformasi dan ketidaktampakan.
3. Hendaknya
perusahaan-perusahaan besar memiliki staf auditor internal yang dapat melapor
kepada dewan direktur atau seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan
kelebihan objektivitas.
4. Hendaknya
CIO dapat memberikan kontribusi besar kepada operasional perusahaan yang etis
dengan cara memahami prinsip-prinsip akuntansi, menjaga agar sistem pelaporan
finansial efektif, mendidik para eksekutif perusahaan mengenai Sistem keuangan,
memastikan bahwa alarm terpasang dalam sistem keuangan untuk memberitahu
manajemen jika perusahaan melenceng dari jalurnya l, menjadi pelaku aktif dalam
mengkomunikasikan informasi ke lingkungan mengenai sistem keuangan perusahaan,
dan menjaga pengendalian pengeluaran TI secara ketat.
5. Hendaknya
CIO dapat meyakinkan agar CEO dan CFO memahami sistem informasi keuangan dan
pengendalian yang ada di dalamnya.
6. Hendaknya auditor internal perusahaan dapat
memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
Referensi
:
Mcleod,
Reymond : George P Schell. (2008), Management Information System - Sistem
Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar