PENYELARASAN ANTARA PERENCANAAN
BISNIS DENGAN PERENCANAAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
Nama Kelompok :
1. Puri Risma (51415046)
2. Sari Widya (51415055)
3. Septian Lianto (51415056)
ü PENDAHULUAN
Perusahaan
membutuhkan perencanaan strategik sistem teknologi informasi karena perusahaan
menggunakan sistem tersebut untuk mengimplementasikan strategi bisnis untuk
memenangkan suatu persaingan dengan lawan bisnis. Sistem teknologi informasi
digunakan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan, maka sistem – sistem
teknologi informasi yang dibangun harus dapat mencapai tujuan dari perusahaan
yang sudah ditentukan dari perencanaan strategik bisnis. Perencanaan strategik
sistem teknologi informasi harus dilakukan selaras dengan perencanaan strategik
bisnis untuk membuat sitem – sistem teknologi informasi yang dibangun mengenai
sasaran – sasarannya.
ü PEMBAHASAN
·
PENYELARASAN
Penyelarasan
adalah penerapan sistem teknologi informasi di waktu dan cara yang tepat dan
harmoni dengan strategi – strategi, tujuan – tujuan dan kebutuhan – kebutuhan
bisnis. Cara dan urutan dalam melakukan penyelarasan yaitu perencanaan
strategik sistem teknologi informasi mengikuti perencanaan strategi bisnis atau
sebaliknya yaitu perencanaan strategi bisnis yang mengikuti perencanaan
strategi sistem teknologi bisnis.
·
PENTINGNYA KESELARASAN
Untuk dapat mencapai sasarannya yaitu mencapai
tujuan perusahaan, maka perencanaan strategik sistem teknologi informasi
(PSSTI) harus diselaraskan dengan perencanaan strategik bisnis (PSB). Menurut
Chan dan Huff (1993) bahwa keselarasan antara perencanaan staregik sistem
teknologi informasi (PSSSTI) dg perencanaan strategik bisnis (PSB) scr
konsisten berhubungan dg efektivitas sistem teknologi informasi.
·
MODEL KESELARASAN
Model keselarasan antara sistem teknologi informasi
dengan strategi bisnis yang populer adalah yang diusulkan oleh Henderson dan
Venkatraman (1999). Model keselarasan strategi mereka berbasis pada dua asumsi
dasar yaitu, sebagai berikut :
1. Kinerja
ekonomis perusahaan secara langsung berhubungan dengan kemampuan manajemen
untuk menciptakan suatu kecocokan strategik (strategic fit) antara posisi
organisasi di arena produk-produk.
2. Kecocokan
strategik (strategic fit) adalah proses yang dinamik. Dengan asumsi ini berarti
keselarasan strategik (strategic alignment) adalah bukan suatu peristiwa
(event) sesaat, namun lebih ke suatu proses perubahan dan adaptasi yang
berkelanjutan.
·
PROSES KESELARASAN
Menurut Henderson dan Venkatraman (1999) menawarkan
empat macam perspektif proses keselarasan lintas domain, yaitu
1. Eksekusi
strategi (strategy execution)
Dimana proses ini dimulai dari
kenyataan bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi
pemicu untuk menentukan infrastruktur dan proses – proses di organisasi supaya
strategi dapat tercapai.
2. Transformasi
teknologi (technology transformation)
Proses ini dimulai dari kenyataan
bahwa strategi bisnis telah ditetapkan terlebih dahulu dan menjadi pemicu untuk
menentukan strategi sistem teknologi informasi.
3. Potensial
kompetitif (competitive potential)
Proses ini dimulai dari kenyataan
bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu (enabler) untuk dapat
menenangkan persaingan.
4. Level
pelayanan (service level)
Proses ini dimulai dari kenyataan
bahwa sistem teknologi informasi adalah pemampu (enabler) untuk dapat
menenangkan persaingan dan perusahaan berkeinginan untuk membangun organisasi
pelayanan berbasis sistem teknologi informasi terbaik di dunia.
·
JALUR EVOLUSI KESELARASAN
Dalam
penelitian Teo dan King (1997) menyelediki apakah tipe integrasi bersifat tetap
atau berevolusi. Sebanyak 37 perusahaan dari 157 sampel perusahaan tidak pernah
berpindah tipe integrasi. Dari 37 perusahaan yang tetap berada ditipe integrasi
yang sama, diantaranya 17 perusahaan (10,8% dari seluruh sampel) pada tipe
integrasi administratif, 10 perusahaan (6,4%) pada tipe integrasi urut
satu-arah, 6 perusahaan (3,8%) pada tipe integrasi bolak-balik dua-arah, dan 4
perusahaan (2,5%) pada tipe integrasi penuh. Dari hasil penelitian tersebut
juga menunjukkan bahwa sebanyak 91 perusahaan mengalami evolusi perpindahan
tipe integrasi urut dengan tahapan tidak melompati tipe integrasi
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar