Kamis, 29 November 2018

MODEL BISNIS

MODEL BISNIS


Nama kelompok :
1. Puri Risma (51415046)
2. Sari Widya (51415055)
3. Septian           (51415056)

PENDAHULUAN
Model bisnis dan e-commerce sekilas keduanya tidak ada perbedaan, tetapi dewasa ini sudah banyak yang membedakannya. E-business lebih luas dari pada e-commerce. Ruang lingkup e-business tidak hanya terbatas pada jual beli melalui situs internet, tetapi e-business lebih berbicara tentang model bisnis (business model) atau struktur bisnis apa yang paling cocok bagi suatu perusahaan dengan bantuan internet untuk mencapai posisi pasar yang lebih baik. Perbedaan antara model bisnis lama dengan yang sekarang yaitu model bisnis lama lebih cenderung kedalam industri sedang model bisnis baru lebih dikenal dengan era informasi yang tidak memerlukan banyak model besar karena sekarang ini situs-situs penyedia informasi sudah banyak.
Perkembangan sistem informasi saat ini sangatlah pesat, saat ini banyak pebisnis yang memilih bisnis dengan memanfaatkan kecangihan teknologi yang sudah ada karena dinilai keuntungannya yang sangat besar. Contoh perusahaan yang memanfaatkan era ekonomi teknologi dan informasi adalah bisnis STAR-UP, dimana bisnis tersebut menyediakan pelayanan yang tidak dimiliki oleh bisnis konvensional. Indonesia merupakan salah satu negara yang perdagangannya berhubungan dengan negara maju, maka dari itu Indonesia harus cepat beradaptasi dan mengikuti kemajuan teknologi yang ada saat ini agartidak kalah dengan negara maju lainnya.
Saat ini perkembangan bisnis yang memanfaatkan internet sangatlah cepat, perusahaan menggunakan cara tersebut agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Kebanyakan pola hidup konsumen saat ini adalah di depan layar gedget dan malas untuk bepergian membeli sesuatu, mereka lebih suka dengan pembelian secara elektronik. Konsumen yang seperti itu tentunya tidak dapat dijangkau oleh pebisnis yang menggunakan cara tradisional.
PEMBAHASAN
1. PARADIGMA BARU
Dengan mengembangkan model bisnis, sekarang kita dapat menggambarkan struktur dari bisnis, apa yang dijual, bagaimana manusia – manusia berinteraksi di dalam bisnis dan sebagainya. Dengan memfokuskan pada model tersebut maka masing-masing bisnis dapat digambarkan. Di era sekarang ini, bisnis dengan model konvensional akan berganti dengan bisnis model baru yang memanfaatkan teknologi.
Dengan berkembangnya teknologi multimedia, internet dan jaringan global, memudahkan organisasi untuk membangun model-model bisnis yang baru atau mendefinisikan ulang model-model yang lama. Dengan teknologi baru maka akan memungkinkan untuk membangun channel yang fleksibel yang dihubungkan ke pemasok untuk pengadaan barang atau dihubungkan pada pelanggan untuk pemesanan barang dan jasa. 
2. TIPOLOGI MODEL – MODEL BISNIS 
Tipologi model e – business menurut Tapscott et al (2000) sebagi berikut : 
- Agora adalah suatu e – business yang merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi. Misalnya e-bay.com 
- Aggregasi (aggregation) adalah e – business yang menggabungkan (aggregasi) beberapa pemasok ke dalam salah satu buah toko online yang nyaman. Misalnya amazon.com
- Analiansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan tertentu.
- Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikkal yang menambah nilai ke input berikutnya.
- Jaringan distribusi (distributive network) menyediakan jasa mengalokasikan dan mendistribusikan daripada memproduksi dan membeli barang – barang, jasa dan informasi. Misalnya UPS. 
Pengelompokan lainnya dari model e – business adalah mengelompokkannya berdasarkan siapa yang berpartisipasi dalam transaksi, yaitu B2C (business to consumer) dan B2B (business to business). Empat model yang tersedia untuk B2B adalah yaitu :
1. Toko Online (online store), pasar (marketplaces) dan jasa – jasa. 
Toko online, pasar dan jasa menyediakan hamper semua kebutuhan bahan yang dapat dipilih dan dibeli lewat web. Toko online mengambil barang – barang dari produsen dan menjualnya lewat internet. Barang – barang yang tersedia dari komputer, majalah, pakaian, peralatan kantor, jam, musik, video, elektronik, mainan, obat, alat kecantikan, makanan dan sampai ke mobil.  
2. Penyedia Isi (content providers)
Penyedia isi biasanya adalah produsen dan sekaligus penjual barang tertentu yang diproduksinya lewat internet. 
3. Pengumpulan isi atau pengagregasi isi (content aggregators) dan portal 
Pengumpulan – pengumpulan (aggregators) merupakan distributor yang mengumpulkan banyak penjual dan memberikan informasi barang dan jasa dari penjual – penjual secara online. Pembeli dapat membeli secara online karena aggregator menghubungkan (link) ke alamat situs web penjual. 
Perbedaan antara pengumpulan (aggregator) dan tempat pasar (marketplace) adalah terletak pada proses penjualannya. Pengumpulan (aggregator) tidak melakukan proses penjualan, hanya melakukan proses order penjualan saja. 
Portal adalah perusahaan yang menyediakan pintu gerbang (gateway) yang menawarkan akses ke bermacam – macam isi, produk, jasa dan solusi melalui jaringan multi kanal secara online. 

4. Penyedia infrastruktur (infrastructure providers)
Saat ini banyak perusahaan yang masuk ke dalam industry teknologi tinggi atau yang terkenal dengan nama perusahaan – perusahaan high-tech industry. Perusahaan – perusahaan ini membangun, menyediakan, dan menjual insfrastruktur teknologi jaringan.
   
3. PERUBAHAN MODEL BISNIS
E – business akan menyebabkan dan memicu perusahaan untuk meningkatkan labanya. Penerapan e – business membutuhkan pemikiran ulang dan perancangan ulang dari model – model bisnis yang baru. Di dunia bisnis saat ini yang satu bisnis terkait dengan bisnis lain di rantai nilai industri, jika salah satu entitas di rantai nilai melakukan bisnis ssecara elektronik, perusahaan – peruahaan diatas dan dibawah rantai nilai entitas ini harus menyesuaikannya dengan melakukan bisnis juga secara elektronik jika tidak ingin mengambil risiko diganti dengan atau dikeluarkannya dari rantai nilainya.  

4. PENGERTIAN NILAI 
Untuk dapat menyediakan kebutuhan – kebutuhan pelanggan (ends), perusahaan tidak hanya harus menyediakan produk atau jasa (means), tetapi juga nilai – nilai berupa pelayanan dan informasi yang disediakan di sekeliling produk dan jasanya. 
Nilai – nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan layanan 
Kecepatan layanan adalah respon yang cepat, instan, akurat, dan adaptif terhadap kebutuhan – kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang visioner melekatkan kecepatan pelayanan ini dalam produk dan jasa yang dijualnya.  
2. Nyaman 
Pelanggan menilai kenyamanan dengan mendapatkan semua hasil dengan sekali belanja (one step shopping). Pelanggan yang kebutuhan – kebutuhannya harus dipenuhi berkali – kali belanja di waktu yang berbeda atau di tempat – tempat berbeda tidak akan merasa nyaman. Mereka akan merasa nayman jika semua kebutuhannya akan terpenuhi dengan sekali belanja. Ini berarti pelanggan menuntut integrasi yang baik sepanjang rantai nilai.  
3. Personalisasi 
Pelanggan menginginkan perusahaan untuk melayaninya secara individual dengan kebutuhan – kebutuhan akhir yang dapat berbeda dengan pelanggan lain. 
4. Harga 
Harga produk dan jasa adalah relative. Harga yang ditawarkan harus masuk akal. Harga harus dihubungkan dengan kebutuhan – kebutuhan akhir yang diterima pelanggan dan dapat bersaing dengan harga akhir yang ditawarkan pesaing – pesaingnya. 
Perusahaan e – business dapat mempercepat inovasi nilai (value innovation) disepanjang nilai dimensi jasa, yaitu kecepatan layanan, kenyamanan, personalisasi dan harga. Pelanggan sekarang menghadapi banyak produk yang semacam dengan opsi – opsi pilihan yang banyak, dengan harga – harga yang berbeda. Karena kurangnya waktu yang tersedia, pelanggan akan mencari dengan usaha yang paling minimal produk yang termurah, yang paling terkenal dengan kualitas terbaik. 

TREN KE DEPAN 
Sesuatu selalu berubah dari waktu kewaktu . mengidentifikasikan tren kedepan dengan akurat akan sangat bermanfaat bagi perusahaan , memahami tren bermanfaat bagi perusahaan untuk memahami perilaku pelanggann, mengurangi ketidakpastian masa depan dan dapatmengidentifikasi kesempatan-kesempatan.
PERKEMBANGAN MODEL-MODEL BISNIS

Perkembangan dari model bisnis secara elektronik terlihat dari perubahan kanal elektronikknya . suatu kanal e didefinisikan sebagai rantai hubungan antara perusahaan dengan entetitas lainnya , yaitu pemasok,pelanggan dan perusahaan –perusahaan lainnya. Perkembangan model bisnis yang merubah bentuk dari e-channel dapat melewati 4 macam perkembangan yaitu :

1. Perbaikan kanal
2. Penambahan kanal
3. Perpanjangan kanal
4. Pemadatan kanal

Kesimpulan :

 Model bisnis lama dengan model bisnis sekarang atau masa kini jelas berbeda jauh, perbedaanya yaitu model bisnis lama atau industry lama atau yang lebih dikenal dengan ekonomi industry  lebih cenderung kedalam industry. sedangkan dengan Model bisnis baru atau masa kini atau lebih dikenal dengan era informasi tidak memerlukan banyak model besar karena situs-situs penyedia informasi sudah cukup banyak.
 
Dengan menggolongkan Tipologi model bisnis secara elektronik (e-business)kedalam   lima macam model berdasarkan tingkat control ekonomis dan tingkat nilai integrasinya.
1. Agora adalah suatu e-business yang merupakan suatu  tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi.
2. Agregasi (aggregations) adalah e-business yang menggabungkan (Agregasi) beberapa pemasok kedalam satu buah took online yang nyaman. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi rendah)
3. Aliansi (alliance) adalah kerjasama beberapa anggota untuk mencapai tujuan teertentu. (control mengorganisasikan sendiri, agregasi tinggi)
4. Rantai nilai (value chain) adalah jaringan integrasi vertikal yang menambah nilai ke input berikutnya. Rantai nilai ini akan menyampaikan bagaiman nilai-nilai kepada pelanggan  yaitu nilai-nilai yang dapat disediakan oleh perusahaan disekitar produk atau jasa yang dijual.




Kamis, 22 November 2018

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN


SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN





Nama Kelompok :
1.     Puri Risma      (51415046)
2.     Sari Widya      (51415055)
3.     Septian            (51415056)


PENDAHULUAN
            Manajer akan membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. dalam penyelesaian masalah tersebut dapat dicapai melalui empat tahapan dasar dan dengan mempergunakan kerangka berpikir. Manajer dapat melihat sistem secara keseluruhan dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah. Terdapat empat elemen dasar dalam proses pemecahan masalah yaitu standar, informasi, batasan, dan solusi alternatif. Pemilihan alternatif terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja, dan juga sangat penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
            Masalah memiliki struktur yang bergam, dan keputusan untuk menyelesaikannya dapat terprogram maupun tidak terprogram. DSS atau Decision Support System awalnya diajukan pada masalah-maslah yang setengah terstruktur. Laporan dan output dari model matematika adalah merupakan output DSS yang pertama. Model matematika dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara dan penggunaanya disebut simulasi. Alat yang baik untuk membuat model matematika adalah lembar kerja elektronik (spread sheet)
            DSS dapat memberikan saran solusi masalah kepada manajer dengan cara menambahkan basis pengetahuan danmesin inferensi. Apabila DSS ditambah Groupware maka DSS tersebut akan menjadi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Kelompok (Group Decision Support System – GDS).
PEMBAHASAN
·       PEMECAHAN MASALAH DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pemecahan masalah (Problem Solving) terdiri atas respons terhadap hal yang berjalan dengan baik, serta terhadap hal yang berjalan dengan buruk dengan cara mendefinisikan masalah (problem) sebagai kondisi atau peristiwa yang berbahaya atau yang dapat memberikan manfaat.
            Dalam suatu proses penyelesaian masalah seorang manajer terlibat dalam pembuatan keputusan (Decision Making), yaitu tindakan memilih diantara berbagai alternatif solusi pemecahan masalah. Suatu tindakan pilihan dan seringkali perlu untuk mengambil banyak keputusan dalam proses pemecahan suatu masalah saja disebut keputusan (decision)
MEMBANGUN KONSEP
·       Elemen Proses Pemecahan Masalah
Beberapa elemen harus tersedia jika seorang manajer sedang terlibat dalam pemecahan masalah.
      Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar tersebut menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai sistem tersebut selain situasi yang diinginkan manajer harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state), apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini.
      Kriteria solusi (solution criterion) adalah perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang dinginkan atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasikan solusi alternatif, yang selalu ada. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasinya. Dalam mengevaluasi harus mempertimbangkan batasan (constraint) yang ada, batasan tersebut bisa berasal dari internal maupun lingkungan.
§  Batasan internal (internal constraint) berbentuk sumber daya yang terbatas yang ada di dalam perusahaan.
§  Batasan Lingkungan (environmental constraint) berbentuk tekanan dari berbagai elemen lingkungan yang membatasi aliran sumber daya dari dan luar perusahaan.

Herry Mintzberg seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan.
·                  Analisis –Evaluasi pilihan-pilihan secara sistematis dengan mempertimbangkan konsekuensi pilihan-pilihan tersebutpada tujuan organisasi.
·                  Penilaian –Proses pemikiran yang dilakukan oleh seorang manajer.
·                  Penawaran –Negoisasi antara beberapa manajer.
·       Permasalahan Versus Gejala
Jika tidak mengenali perbedaan antara masalah dengan gejala mungkin akan menghabiskan uang dan waktu untuk menangani sesuatu yang sebenarnya bukan masalah. Gejala merupakan suatu kondisi yang di hasilkan masalah. Seringkali gejala lebih mudah terlihat oleh manajer dibanding masalah. Gejala tidak menjelaskan apa yangsesungguhnya terjadi secara keseluruhan.
·       Struktur Permasalahan
Seorang manajer dapat memahami beberapa masalah lebih baik dibandingkan yang lain. Masalah mengenai beberapa banyak persediaan yang harus dipesan merupakan sebuah contoh permasalahan yang dapat dipahami dengan baik oleh seorang manajer.
·              Terstruktur (structure problem) terdiri atas unsur dan hubungan antara berbagai elemen yang semuanya dipahami oleh orang yanng memecahkan masalah.
·              Masalah yang tidak terstruktur (unstructured problem) adalah masalah yang tidak memiliki elemen atau hubungan antar elemen yang dipahami oleh orang yang memecahkan masalah.
·              Masalah semiterstruktur (semistructured problem) adalah masalah yang terdiri atas beberapa elemen atau beberapa hubungan yang dipahami oleh si pemecah pemecah dan beberapa yang tidak dapat dipahami.

·       jenis keputusan
§  Keputusan terprogram adalah keputusan yang berulang dan rutin yang diambil mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Masalah yang dipecahkan adalah masalah yang tidak dianggap sebagai sesuatu yang baru
§  Keputusan tidak terprogram keputusan yang tidak terstruktur dan tidak berurutan, diambil untuk menangani masalah-masalah tidak tersrtuktur

·       Model DSS
Decision Support Systems atau DSS digunakan untuk membantu seorang manajer suatu departemen dalam dalammemecahkan suatu masalah yang spesifik. Sistem ini adalah sistem yang memerlukan kerjasama antara seorang manajer dan komputer sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Bagian terstruktur dikerjakan komputer dan bagian yang tidak terstruktur dikerjakan oleh manajer.
PEMODELAN MATEMATIKA
Model adalah abstraksi dari sesuatu. Modl mewakili suatu objek atau aktivitas, yang disebut entitas.  Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan.
·       Jenis Model
Ada empat jenis model yaitu :
-        Model Fisik
Model Fisik  merupakan gambaran tiga dimensi identitasnya. Model fisik yang digunakan di dunia bisnis mencakup model skala untuk pusat perbelanjaan dan prototipe mobil baru.
-        Model Naratif
Model Naratif merupakan salah satu jenis model yang digunakan oleh manajer setiap hari, yang menggambarkan entitas dengan kata – kata yang terucap maupun tertulis.
-        Model Grafis  
Model Grafis merupakan menggambarkan entitasnya dengan abstraksi garis, symbol, atau bentuk.
-        Model Matematis
Model Matematis merupakan setiap rumus atau persamaan matematika adalah model matematis. Kebanyakan model matematika yang digunakan manajer bisnis sama kompleksnya dengan yang digunakan  untuk menghitung EOQ.
·       Penggunaan Model
Empat  jenis model memberikan pemahaman dan memfasilitasi komunikasi serta model  matematis memiliki kemampuan prediktif :
-        Memberikan pegertian
-        Memfasilitasi komunikasi
-        Memprediksi masa depan
·       Kelas Model Matematis
Model matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi : pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimasi.
·       Simulasi
Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi. Simulasi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.
·       Teknik Simulasi
Manajer biasanya melakukan model optimisasi hanya sekali. Model menghasilkan solusiyang terbaik menggunakan skenario tertentu dan variabel – variabel keputusan.
·       Format Output Simulasi
Melibatkan semua elemen skenario dan variabel keputusan pada layar atau halaman yang sama seperti output yang baik.  
·       Contoh Pemodelan
Eksekutif perusahaan dapat menggnakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimulasikan dampak dari :
-        Harga produk
-        Jumlah investasi pabrik yag dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk.
-        Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung.
-        Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan.  
·       Input Model
Beberapa elemen berhubungan dengan perusahaan kapasitas pabrik, jumlah unit yang diproduksi, nilai nominal bahan baku, dan seterusnya.
·       Output Model
Para eksekutif mempelajari angka ini dan membuat keputusan untuk digunakan. Keputusan ini dimasukkan dan simulasi diulangi. Proses ini berlanjut hingga keempat kuartal telah dimasukkan. 
·       Kelebihan dan Kelemahan  Model
Manajer mengguakan model matematis bisa mendapatkan manfaat melalui hal – hal sebagai berikut :
-        Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman belajar.
-        Kecepatan proses simulasi memungkinkan jumlah besar alternatif dapat keputusan dalam waktu yang singkat.
-        Seperti yang telah dibahas sebelumnya, model memberikan kemampuan prediksi pandangan ke masa depan yang tidak dapat diberikan oleh metode penyedia informasi lain.
-        Model tidak semahal upaya uji coba. 
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Fakta umum bahwa para manajer yang memecahkan masalah sendirian. Berbagai komite, tim proyek, dan satuan tugas yang ada dibanyak perusahaan manajer merupakan contoh pendekatan kelompok terhadap pemecahan masalah.
·       Konsep GDSS
Sisten pendukung pengambilan keputusan kelompok merupakan sistem berbasis komputer yang membantu sekelompok orang melakukan tugas atau mencapai tujuan yang sama dan memberikan antar muka untuk digunakan bersama.
·       Bagaimana GDSS Membantu Pemecahan Masalah
Komunikasi yang lebih baik dicapai dengan menjaga agar diskusi kelompok tetap terfokus pada masalah yang dibicarakan, sehingga waktu tidak terbuang sia-sia.
KESIMPULAN
Para manajer membuat beragam keputusan dalam proses menyelesaikan suatu masalah. Tujuan dari mengambil cara pandang sistem adalah memberikan kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektitas dan efisien.
Proses penyelesaian masalah terdiri atas beberapa elemen penting. Berbagai standard an informasi masing – masing memberikan status yang diinginkan dan status saat ini, dan para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya. Solusi terhadap suatu masalah dapat dicapai. Pemilihan alternatif yang terbaik dapat dicapai melalui analsis, penilaian, atau penawaran.
Terdapat empat jenis model : fisik, narasi, grafis, dan matematis. Kesemuanya memungkinkan pemahaman dan komunikasi, tetapi model matematis juga dapat memprediksi masa depan. Model matematis dapat berbentuk statis ataupun dinamis, probabilistik atau deteriministik, dan optimisasi atau suboptimasasi. Terkadang menggunakan model disebut simulasi, dan tindakan ini mengharuskan manajer untuk memasukkan elemen data skenario dan variabel keputusan.
Kecerdasan buatan telah diaplikasikan dalam dunia bisnis melalui sistem pakar, jaringan saraf tiruan, algoritme genetic, dan agen cerdas. Sistem ini membutuhkan basis pengetahuan, yang sering kali terdiri atas jaringan peraturan, dan mesin inferensi yang dapat menganalisis basis pengetahuan dan mengaitkan nilai dengan solusi yang disebut dengan variabel.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok memfasilitasi pemecahan masalah dengan cara memberikan lingkungan yang kondusif, yang dapat dicapai dengan ruang keputusan, jaringan wilayah lokal, sesi legislative, dan komferensi yang dimediasi komputer. DSS adalah cara yang sesuai untuk menutup  pembahasan tentang SIM. DSS ditujukan untuk memperbaiki focus upaya – upaya SIM dan telah menjadi aplikasi komputer baru untuk pendukung pemecahan masalah. 

REKOMENDASI MANAJERIAL
1.     Hendaknya para mnajer membuat beragam keputusan dalam proses penyelesaian suatu masalah.
2.     Hendaknya manajer memberi kesempatan kepada organisasi untuk bekerja sebagai sistem yang efektif dan efisien.
3.     Dalam menyelesaikan masalah hendaknya para manajer dapat mempertimbangkan berbagai solusi alternatif sekaligus memikirkan batasannya.
4.     Hendaknya manajer menggunakan DSS dalam menyelesaikan masalah yang semi terstruktur.
5.     Perlu adanya pengembangan yang up to date karena ketrbatasan sistem pendukung keputusan yaitu hanya bisa menyelesaikan masalah berdasarkan pprogram yang di tanamkan, tidak dengan hal yang tidak terduga seperti manusia.
6.     Dalam mencari keputusan atau mengambil keputusan yang baik manajer perlu mengidentifikasi tiga pendekatan yaitu analisis, penilaian dan penawaran.
7.     Dengan membuat konsep yang tepat sesuai harapan maka dapat menghasilkan suatu sistem pendukung pengambilan keputusan yang mampu membantu memecahkan masalah dan menjadi solusi.

Referensi :
Mcleod, Reymond : George P Schell. (2008), Management Information System – Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.

Kamis, 15 November 2018

“IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”


“IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI”





Nama Kelompok :
1.    Puri Risma A         (51415046)
2.    Sari Widya             (51415055)
3.    Septian Lianto        (51415056)




PENDAHULUAN
            Perilaku masing – masing individu diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Di banyak negara telah menerapkan undang – undang mengenai komputer untuk mengatasi kekhawatiran seperti hak mnedapatkan akses data, hak akan privasi, kejahatan komputer, dan paten piranti lunak. Negara yang mnegeluarkan undang – undang tersebut dapat dikatakan sebagai negara yang lebih maju dibandingkan yang lain, yang dapat mempengaruhi penggunaan komputer di tempat lain di dunia adalah hukum.
            Suatu perusahaan memiliki tanggungjawab serta kewajiban untuk menetapkan budaya etika yang harus diikuti oleh semua karyawannya. Budaya tersebut didukung oleh kredo perusahaan dan program – program etika.
            Masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu yang terkait dengan penggunaan komputer maka dari itu etika berkomputer sangat penting. Kemampuan komputer untuk memprogram komputer untuk melakukan apa saja, komputer dapat mengubah kehidupan sehari – hari hal itu merupakan fitur – fitur yang mengkhawarkan masyarakat. Penggunaan komputer, privasi, akurasi, property, dan akses merupakan empat hak dasar yang dimiliki oleh masyarakat.
            Terdapat tiga jenis audit yang dapat dilakukan auditor internal agar dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis, sistem informasi. Asosiasi professional telah menentukan kodeeksekutif n beragam mata kuliah mengenai etika tersedia di berbagai perguruan tinggi, program professional dan institusi pendidikan swasta. CIO memainkan peranan penting dalam praktik etika komputer sebuah perusahaan. CIO menjaga agar perusahaan tersebut memenuhi kewajibannya.

PEMBAHASAN
MORAL, ETIKA DAN HUKUM
·       Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku yang benar dan yang salah. Moral adalah institusi sosial dengan sejarah dan  seperangkat aturan. Perilaku moral telah diajarkan kepada diri setiap individu sejak dini. Tidak semua masyarakat di dunia mengikuti seperangkat moral yang sama, terdapat kesamaan diantara semuanya. Landasan dasar perilaku sosial adalah “melakukan apa yang secara benar”.
·       Etika
Etika adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang merasuk kedalam seseorang atau masyarakat. Etika bisa menjadi amat bervariasi dari satu komunitas dengan yang lain. Keragaman di bidang komputer tersebut dapat dilihat dalam bentuk piranti lunak bajakan yang dijual atau digunakan secara illegal.   
·       Hukum
Hukum adalah peratura perilaku formal yang diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya.
KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA
            Pendapat yang dipegang secara luas di dunia adalah bahwa bisnis merupakan cerminan dari pemimpinnya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan dasar untuk budaya etika.
§  Bagaimana Budaya Etika Diterapkan
Tugas dari manajemen tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuk setiap  karyawan. Untuk dapat mencapai implementasi tersebut melalui tiga tingkat yaitu dalam bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah ddisesuaikan. 
§  Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada tempatnya
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk melaksanakan program etika perusahaan. Kode etik dalam perussahaan menggambarkan perilaku – perilaku tertentu yang diharapkan dilaksankan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain dan dengan elemen – elemen lingkunagn perusahaan.
ALASAN DIBALIK ETIKA KOMPUTER
Etika komputer (computer ethis) sebagai anlisis sifat dan dampak soisal teknologi komputer serta perumusan dan justifikasi dari kebijakan – kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi secara etis.
·       Alasan Pentingnya Etika Komputer
Menurut James Moor mengidentifikasi tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang tinggi akan etika komputer :
-        Kelenturan secara Logis
Moor mengartikan kelenturan secara logis adalah sebagai kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan apa yang kita lakukan.
-        Faktor Transformasi
Alasan etika komputer didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis.
-        Fakta ketidaktampakan
Disini atas minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat memandang komputer sebagai kotak hitam. Ketidaktampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai – nilai pemrograman yang tidak tampak, perhitungan rumit yang tidak tampak, dan penyalahgunaan yang tidak tampak.  
·       Hak sosial dan komputer
Masyarakat mengharapkan pemerintah dan dunia usaha untuk menggunakan komputer secara etis, namun juga menuntut beberapa hak yang berhubungan dengan komputer.
·       Hak privasi
Meurut Louis Hakim Mahkamah Agung Amerika Serikat memperkenalkan “hak agar dibiarkan sendiri”. Mason  merasa bahwa hak ini terancam oleh dua hal yaitu yang pertama adalah meningkatnya kemampuan komputer untuk digunakan dalam kegiatan mata-mata. Lalu yang kedua adalah meningkatnya nilai formasi dalam proses pengambilan keputusan.
·       Hak untuk mendapatkan keakuratan
Pada potensi ini memang tersedia, namun tidak selalu didapatkan. Beberapa sistem berbasis komputer berisikan lebih banyak kesalahan daripada yang diberikan sistem manual.
·       Hak kepemilikan
Disini membahas mengenai hak kepemilikan intelektual, program komputer. Vendor piranti lunak dapat menghindari pencurian hak kepemilikan intelektual melalui undang-undang hak cipta, hak paten, dan persetujuan lisensi. Saat ini piranti lunak dilindungi oleh hak cipta atau hukum ppaten. 
·       Hak mendapatkan akses
Disini basis data yang terkomputerisasi, kebanyakan informasi tersedia untuk masyarakat umum dalam bentuk dokumen cetak atau gambar mikroformat yang disimpan di perpustakaan.
AUDIT INFORMASI
Audit Eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi keakuratan catatan akuntansi. Perusahaan – perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor) yang melaksanakan analisis yang sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggungjawab yang luas.
·       Pentingnya objektivitas
Mereka beroperasi secara independen terhadap unit – unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau kelompok lain di dalam  perusahaan.
·       Jenis Aktivitas Audit
Ada empat jenis dasar aktivitas audit internal :
-        Audit financial
Memverifikasi catatan – catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan auditor eksternal.
-        Audit operasional
Audit tidak dilaksankan untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk memvalidasi efektivitas prosedur.
-        Audit berkelanjutan
Audit disini sama dengan audit operasional tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus menerus.
-        Desain sistem pengendalian internal 
Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada. Namun, auditor tidak harus menunggu sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi sistem tersebut.
·       Sistem Audit Internal
Pada sistem informasi finansial yang diilustrasikan, subsistem audit internal merupakan salah satu subsistem input. Melibatkan auditor internal dalam tim perancangan sistem merupakan satu langkah yang baik untuk mendapatkan sistem informasi yang terkendali dengan baik, dan sistem tersebut merupakan langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen informasi guna mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika.
Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan tersebut.


Kode Etik
Association for Computing Machinery (ACM) yang didirikan pada tahun 1947, adalah sebuah organisasi komputer professional tertua di dunia. ACM telah menyusun kode etik dan perilaku professional (Code of Ethics and Professional Practice) yang diharapkan diikuti oleh 80.000 anggotanya. Selain itu, Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak (Software Engineering Code of Ethics and Professional Parctice) dimuat dengan tujuan agar bertindak sebagai panduan untuk mengajarkan dan mempraktekkan rekayasa peranti lunak, yaitu penggunaan prinsip-prinsip perancangan dalam pengembangan peranti lunak.
Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM. Bentuk kode etik ACM yang ada saat ini diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan “keharusan”, yang merupakan pernyataan tanggung jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian. Masing-masing keharusan ditulis dengan sebuah narasi singkat.
Keharusan Moral Umum.
Keharusan ini berkenaan dengan perilaku moral (member kontribusi kepada masyarakat; menghindari bahaya; berlaku jujur, dapat dipercaya, dan adil) dan isu-isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hokum (hak milik, hak cipta, privasi, dan kerahasiaan).
Tanggung Jawab Profesional yang Lebih Spesifik.
Hal ini berkenaan dengan dimensi-dimensi kinerja professional. Isu moral seperti berlaku jujur dalam melakukan evaluasi dan menghargai komitmen dibahas disini. Isu hokum dan tanggung jawab sosial untuk berkontribusi terhadap pemahaman umum mengenai computer juga dibahas.
Keharusan Kepemimpinan Organisasi.
Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer, menstimulasi orang lain di organisasi untuk memenuhi tanggung jawab sosial, memungkinkan pihak lain di dalam organisasi mendapatkan manfaat dari computer, serta melindungi kepentingan para pengguna.
Kepatuhan terhadap Kode Etik.
 Di sini, anggota ACM harus mengindikasi dukungan untuk kode etik.
Kode ACM membahas lima dimensi utama pekerjaan yang berkaitan dengan computer - moral, hukum, kinerja professional, tanggung jawab sosial, dan dukungan internal. Meskipun kode ACM ditujukan untuk pengarahan para anggota ACM, kode ini memberikan panduan yang baik untuk semua professional computer.

Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode etik ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada system informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1. Masyarakat
2. Kien dan atasan
3. Produk
4. Penilaian
5. Manajemen
6. Profesi
7. Kolega
8. Diri Sendiri
Lima dari hal diatas berkaitan dengan tanggung jawab dimana ahli tersebut menjadi bagian (Masyarakat, Klien dan Atasan, Manajemen, Profesi dan Kolega). Dua hal (Produk dan Penilaian) berkaitan dengan kinerja professional, dan satu hal (Diri sendiri) mengacu pada peningkatan diri sendiri.
Pendidikan Etika Komputer
Program edukasi formal dalam etika computer tersedia dari beragam sumber – mata kuliah di perguruan tinggi, program professional, dan program edukasi swasta.
  Mata Kuliah di Perguruan Tinggi. Di awal pendiriannya, ACM merancang suatu model kurikulum computer yang menentukan berbagai mata kuliah computer yang harus ditawarkan institusi pendidikan.
  Program Profesional. Asosiasi Manajemen Amerika (American Management Association) menawarkan program khusus yang membahas masalah-masalah penting saat ini, seperti etika.
  Program Edukasi Swasta. LRN*, Leagal Knowledge Company, menawarkan modul mata kuliah berbasis Web yang membahas berbagai permasalahan hukum dan etika.
Mata kuliah perguruan tinggi memungkinkan para mahasiswa untuk bersiap-siap mengatasi permasalahan etika ketika mereka memasuki industry, dan program professional dan swasta memungkinkan manajer dan karyawan di setiap tingkatan untuk menjaga kesadaran beretika serta komitmen mereka seiring dengan perubahan tuntutan sosial
 KESIMPULAN
Moral adalah tradisi informal perilaku baij, yang tetap konstan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.  Etika adalah kepercayaan, standar, dab teladan yang ditunjukan sebagau panduan untuk individu masyarakat. Etika bervariasi dari satu masyarakat ke masyarajat lain. Hukum adalah peraturan formal yang diterapkan oleh pemerintah dimana terdapat hukuman jika tidak dipatuhi. Hukum komputer di Amerika serikat telah direrapkan untuk mengatasi hal-hal seperti hak dan pembatasan atas data, privasi, kejahatan komputer, dan peranti lunak. Masyarakat mengharapkan komouter untuk digunakan secara etis karena tiga alasan. Kelenturan logis berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk melakukan hampir semua hal. Faktor transformasi menyadari bahwa komputer dapat melakukan perubahan-perubahan dramatis pada keseharian. Faktor ketidaktampakan mrngakui bahwa pemrosesan internal komputer tersembunyi dari pandangan kita. Pemrosesan internal dapat mencakup nilai-nilai pada program, perhitungan yang rumit dan kriminalitas komputer. Para auditor internal melakukan empat jenis aktivitas. Audit operasional memberikan verifikasi bahwa perubahan pada sistem tersebut memiliki pengendalian yang cukup, beroperasi secara efisien, dan mematuhi kebijakan perusahaan. Auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
REKOMENDASI MANAJERIAL
1.      Hendaknya perusahaan memperhatikan dengan benar mengenai moral, etika dan hukum dalam implikasi etis dari teknologi informasi.
2.     Hendaknya perusahaan menggunakan komputer secara etis dengan kelenturan logis, transformasi dan ketidaktampakan.
3.     Hendaknya perusahaan-perusahaan besar memiliki staf auditor internal yang dapat melapor kepada dewan direktur atau seorang eksekutif tingkat tinggi dan memberikan kelebihan objektivitas.
4.     Hendaknya CIO dapat memberikan kontribusi besar kepada operasional perusahaan yang etis dengan cara memahami prinsip-prinsip akuntansi, menjaga agar sistem pelaporan finansial efektif, mendidik para eksekutif perusahaan mengenai Sistem keuangan, memastikan bahwa alarm terpasang dalam sistem keuangan untuk memberitahu manajemen jika perusahaan melenceng dari jalurnya l, menjadi pelaku aktif dalam mengkomunikasikan informasi ke lingkungan mengenai sistem keuangan perusahaan, dan menjaga pengendalian pengeluaran TI secara ketat.
5.     Hendaknya CIO dapat meyakinkan agar CEO dan CFO memahami sistem informasi keuangan dan pengendalian yang ada di dalamnya.
6.      Hendaknya auditor internal perusahaan dapat memainkan peran aktif dalam perancangan sistem.
Referensi :
Mcleod, Reymond : George P Schell. (2008), Management Information System - Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Salemba Empat, Jakarta.