PENGEMBANGAN SISTEM
Nama kelompok
1. Puri Risma A (51415046)
2. Sari Widya N (51415055)
3. Septian L S (51415056)
PENDAHULUAN
Ketika
memecahkan masalah, manajer maupun para pengembang sistem dapat menerapkan
pendekatan sistem. Didalam pendekatan sistem terdapat 3 tahapan kerja yaitu,
persiapan, definisi, dan solusi. Didalam setiap tahapan terdapat urut-urutan
langkah.
Prototyping
adalah penyempurnaan dari pendekatan tradisional. Beberapa protoyipe menjadi
sistem produksi sedang yang lain menjadi cetak biru bagi pengembangan sistem
dengan mempergunakan metodologi lain. Satu pendekatan filosofi prototyping bagi
pengembangan sistem berskala besar adalah Rapid
Application Development (RAD)
atau pengembang aplikasi cepat.
Satu
pendekatan SDIC yang saat ini sangat populer adalah pengembangan berfase.
Metodologi desain ualang proses bisnis digunakan untuk mengambil pendekatan
yang baru untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. DFD adalah cara yang sangat alamiah untuk mendokumentasikan
proses dan dapat dibuat dalam suatu hierarki untuk menyajikan berbagai tingkat
rincian.
Tujuan utama dari manajemen proyek adalah untuk
mengendalikan biaya. Mengestimasikan total biaya dari suatu prouyek sebelum
pekerjaan dimulai adalah praktik yang umum dilakukan. Sejumlah teknik yang beberapa
diantaranya melibatkan komputer dan internet digunakan dalam pengestimasian
biaya-biaya proyek.
v PENDEKATAN SISTEM
Proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada
John Dewey. Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang terlibat
dalam pemecahan sebuah kontroversi secara memadai :
1.
Mengenali
kontroversi
2.
Mempertimbangkan
klaim-klaim alternatif
3.
Membentuk satu
pertimbangan
Ilmuan manajemen
dan spesialis informasi mencari cara-cara yang efisien dan efektif untuk
memecahkan masalah, dan kerangka kerja yang direkomendasikan menjadi pendekatan
sistem (Systems Approach).
·
Urut-urutan langkah
Dikelompokkan
menjadi 3 tahapan yaitu upaya persiapan, upaya definisi, uapaya solusi.
Ø Upaya persiapan : menyiapakan pemecah masalah dengan
memberikan suatu orientasi sistem.
Ø Upaya definisi : terdiri atas pengidentifikasian masalah
untuk di pecahkan dan kemudian memahaminya.
Ø Upaya solusi : memberikan pengidentifikasian
solusi-solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu solusi yang
terlihat paling baik, menerapkan solusi tersebut dan menindaklanjutinya untuk
memastikan bahwa masalah telah terpecahkan.
v SIKLUS HIDUP PENGEMBANG SISTEM
Pendekatan sistem adalah
metodologi dasar dalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup
pengembangan sistem (System Development
Life Cycle - SDLC) adalah
aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangan suatu sistem informasi.
v SDLC TRADISIONAL
Terdapat beberapa
tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu dilakukan dalam urut-urutan tertentu
jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar.
Tahapan-tahapan tersebut adalah :
·
Perencanaan
·
Analisis
·
Desain
·
Implementasi
·
Penggunaan
Proyek direncanakan
dan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan kemudian
disatukan. Sistem yang ada juga dianalissi untuk memahami masalah dan
menentukan persyaratan fungsional dari sistem yang baru. Sistem yang baru
tersebut kemudian dirancang dan diimplementasikan. Setelah implementasi, sistem
kemudian digunakan idealnya untuk jangka waktu yang lama.
v PROTOTYPING
Prototipe adalah
satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para
pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk
yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.
·
Jenis-jenis
prototipe
Terdapat
dua jenis prototipe :
1.
Prototipe
evolusioner (evolutionary prototype)
terus menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang
dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini kemudian dilanjutkan
produksi.
2.
Prototipe
persyaratan (requirements prototipe) dikembangkan
sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional dari
sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang
mereka inginkan.
·
Daya tarik prototyping
Pengguna
dan pengembang menyukai prototyping karena :
Ø Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna
Ø Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik
dalam menentukan kebutuhan pengguna
Ø Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif
Ø Pengembang dan pengguna menghabiskan waktu dan usaha yang
lebih sedikit
Ø Implementasi menjadi jauh lebih mudah.
·
Potensi kesulitan
dari prototyping
Kesulitan-kesulitan
tersebut antara lain :
Ø Terburu-buru dalam menerahkan prototipe dapat menyebabkan
diambilnya jalan pintas dalam definisi masalah. Evaluasi alternatif dan
dokumentasi
Ø Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang
diberikan, yang mengarah pada ekspektasi yang tidak realistis sehubungan dengan
sistem produksi nantinya
Ø Prototipr evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien
Ø Antaramuka komputer-manusia yang diberikan oleh beberapa
alat prototyping tertentu kemungkinan tidak mencerminkan teknik-teknik desain
yang baik.
v PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Rapid Applications Development
(RAD) atau yang lebih dikenal dengan pengembangan aplikasi cepat yang
diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis james marning adalah
merupakan salah satu metodologi yang mempunyai tujuan yang sama dengan
prototyping yaitu memberikan respon yang cepat atas kebutuhan pengguna dnegan
ruang lingkup yang luas. RA mengacu pada suatu pengembangan siklus hidup untuk
memproduksi sistem dengan cepat tanpa meluoakan mutunya.
·
Unsur –unsur
penting RAD
Ø Manajemen: yaitu khususnya manajemen puncak yang
seharusnya menjadi pengujicoba yang suka melakukan hal-hal baru atau
pengadaptasi awal.
Ø Orang : RAD menyadari akan adanya efisiensi yang dapat di
capai dengan adanya tim-tim khusus yang didalamnya berisi para ahli dalam
metodologi.
Ø Metodologi : merupakan siklus hidup RAD
Ø Alat-alat : yang didalamnya terdiri atas bahasa-bahasa
generasi ke 4 dan alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan komputer
memfasilitasi prototyping dan penciptaan kode.
·
Pengembangan
berfase
Adalah
suatu pengembangan bagi pengembangan sistem informasi yang terdiri atas 6 tahap
yaitu investigasi awal, analisis, desain, konstruksi awal, konstruksi akhir
serta pengujian dan pemasangan sisrtem.
Ø Tahap pengembangan berfase
v DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Desain ulang proses bisnis (BPR) mempengaruhi operasi TI
perusahaan dalam dua hal yaitu TI dapat menerapkan BPR bertujuan untuk
mendesain ulang sistem informasi yang siklus hidupnya tidak dapat dipertahankan
lagi dengan pemeliharaan biasa.
·
Inisiasi strategis
proyek BPR
Definisi
manajemen strategi mengambil keputusan bahwa BPR layak untuk dilakukan dan
menyetujui proses-proses fisik di desain ulang. Proses fisik melalui logistik
sumber daya fisik yang masuk operasi-operasi yang menghasilkan produk atau jasa
perusahaan dan logistik keluar.
·
Rekayasa terbalik
Merupakan
proses menganalisis sistem yang sudah ada untuk mengidentifikasi unsur-unsur
dan saling berhubungan diantara unsur-unsur tersebut dan untuk membuat
dokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi daripada yang telah ada
saat ini.
·
Rekayasa ulang
Rekayasa
ulang adalah proses merancang ulang sebuah sistem seluruhnya dengan tujuan
mengubah fungsionalitasnya.
·
Pemilihan komponen
BPR
Komponen-komponen
BPR bisa di terapkan baik secara terpisah atau digunakan secara bersama-sama
tergantung pada kondisi dan tingkat kemungkinan yang di cari jika
fungsionalitas mutunya lemah maka perlu di lakukan penguatan pada mutu
teknisnya dan begitu sebaliknya.
v MENEMPATKAN SDLC TRADISIONAL, PROTOTYPING, RAD,
PENGEMBANGAN BERFASE DAN BPR DALAM PERSPEKTIF
Ialah merupakan sebuah metodologi, saat ini
perusahaan-perusahaan besar sedang mengupgrade sebagian besar sistemnya yang
pengimplementasian sebelumnya menggunakan teknologi komputer yang sudah tua
atau lama.
Alat
– Alat Pengembangan Sistem
Disini
pendekatan sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah
metodologi adalah cara yang di rekomendasikan untuk memecahkan masalah -
masalah sistem.
PEMODELAN
PROSES
Pertama
kali dahulu pemodelan proses dilakukan dengan menggunakan diagram alur atau
flowchart. Diagram ini mengilustrasikan aluran data melalui sistem dan program
iso menciptakan standart untuk bentuk-bentuk symbol flowchart.
°
Diagram Arus Data
Diagram
Arus Data adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan 4
bentuk simbol yang bertujuan mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui
proses yang tersambung.
°
Kasus Penggunaan
Kasus
penggunaan merupakan suatu uraian naratif dalam bentuk kerangka dari percakapan
antara sistem primer dengan sistem sekunder.
°
Panduan Kasus
Penggunaan
°
Kapan Menggunakan
Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Disini
diagram arus data dan kasus penggunaan dibuat secara tahap – tahap investigasi
awal dan analisis dari metodologi pembangunan berfase.
MANAJEMEN
PROYEK
Proyek
– proyek pembangunan sistem disini melalui percobaan tanggungjawab manajemen
secara bertahap untuk mencapai manajemen yang lebih tinggi. Pada manajemen
proyek memungkinkan bagi manajemen siklus hidup untuk beberapa tingkat
organisasi.
°
Steering Commitee SIM
Suatu perusahaan membentuk steering
committee dengan tujuan untuk mengarahkan penggunaan sumber daya komputasi
perusahaan. Lalu menjalankan tiga fungsi utama seperti :
- Menciptakan
kebijakan
- Melakukan
pengendalian fiskal
- Menyelesaikan
perselisihan
°
Kepemimpinan Proyek
°
Mekanisme Manajemen
Proyek
Dasar manajemen proyek yaitu
rencana proyek, dibuat selama tahap investigasia wal saat melodologi
pengembangan berfase yang diikuti. Selain tujuan – tujuan proyek, kendala, dan
ruang lingkupnya telah selesai didefinisikan, kita dapat mengidentifikasi
pekerjaan – pekerjaan yang harus dilakukan.
°
Dukungan Web bagi
Manajemen Proyek
Selain
sistem manajemen proyrk berbasis piranti lunak seperti Microsoft Project,
dukungan juga diperoleh dari internet. Lalu perusahaan tersebut juga manawarkan
kursus manajemen proyek secara online bagi perusahaan untuk meningkatkan
pengetahuan manajemen proyek para karyawannya.
MENGESTIMASI
BIAYA PROYEK
Untuk
mengestimasikan waktu dan uang dibutuhkan untuk mengembangkan sebuah sistem.
Ada tiga komponen metode untuk mengestimasi biaya dan jadwal proyrk yaitu :
- Informasi
mengenai sistem tertentu yang sedang dibuat
- Pengalama
historis
- Pengetahuan
mengenai proses pengemangan piranti lunak dan alat – alat serta teknik
estimasi.
°
Input Pengestimasian
Biaya
Estimasi
durasi aktivitas menyebutkan periode pekerjaan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan aktivitas.
°
Alat – Alat dan Teknik
Estimasi Biaya
Estimasi
analogis menggunakan biaya actual proyek – proyek yang sama telah dilakukan di
masa lalu untuk menyelesaikan biaya dari proyek yang dipertimbangkan.
°
Output Pengestimasian
Biaya
Estimasi
dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk mencerminkan
tambahan informasi dengan semakin terlihatnya perkembangan proyek tersebut.
KESIMPULAN
Pendekatan
sistem terdiri atas tiga fase upaya : persiapan, definisi, dan solusi. Pada
upaya persiapan termasuk melihat perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal
sistem lingkungan, dan mengidentifikasi subsistem perusahaan. Pada upaya
definisi terdiri atas dua langkah : melanjutkan dari sistem ke tingkat
subsistem dan mengalisis bagian – bagian sistm secara urut. Lalu pada upaya
solusi meliputi pengidenfifikasian solusi – solusi alternative, mengevauasinya,
memilih solusi yang terbaik, mengimplementasikannya, dan melakukan pemindak
lanjutan untuk memastikan keefektifannya.
Setelah
sistem digunakan dan terdapat kebutuhan untuk mengembangkannya, dengan
menggunakan teknologi modern. Ssebelum manajemen memulai suatu proyek sistem,
biasanya mereka meminta agar biaya proyek diestimasi. Data input digunakan
dengan berbagai cara untuk menghasilkan tidak hanya estimasi biaya, melainkan
detai – detail pendukung seperti bagaimana estimasi dilakukan, asumsi – asumsi,
dan bagaimana varians biaya dikelola lalu proyek tersebut dijalankan.
REKOMENDASI
MANAJERIAL
- Perlu
adanya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memahami Komponen Teknologi
Informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
- Perlu
adanya kerjasama antar pengguna dan pihak pengembang untuk memahami sisteem
informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem.
- Peningkatan
Kemampuan dan Pengalaman bagi para pengembang sehingga dapat memperkecil risiko
kesalahan yang dapat menyebabkan pengulangan, karena bila terjadi kesalahan
siklus ini dilakukan berulang – ulang.
- Perlu
adanya kesepakatan antara pihak pengemang dan pengguna sehingga menyepakati
rancangan dari sistem dan tidak terjadi kekurangan yang tidak diinginan.

